Kesalahan di Sydney: Tidak Boleh Terulang di Jakarta

Kesalahan di Sydney: Tidak Boleh Terulang di Jakarta

### Kesalahan di Sydney: Tidak Boleh Terulang di Jakarta

Kota Sydney, Australia, menjadi sorotan dunia saat beberapa kesalahan manajemen dan kebijakan publik mengakibatkan berbagai masalah sosial dan lingkungan. Peristiwa ini memberi pelajaran berharga yang seharusnya diambil oleh kota-kota lain di dunia, termasuk Jakarta. Dalam artikel ini, kita akan membahas kesalahan-kesalahan yang terjadi di Sydney dan mengapa hal tersebut tidak boleh terulang di Jakarta.

#### 1. Pengelolaan Sumber Daya Air

Salah satu isu terbesar di Sydney adalah pengelolaan sumber daya air yang buruk, terutama selama masa kekeringan yang berkepanjangan. Tidak hanya mengakibatkan krisis air, tetapi juga berdampak pada pertanian dan kehidupan sehari-hari warga. Di Jakarta, yang juga menghadapi tantangan serupa dengan banjir dan pencemaran air, penting untuk belajar dari kesalahan ini.

Jakarta harus mengimplementasikan sistem pengelolaan air yang efisien, seperti pengumpulan air hujan, pengolahan air limbah untuk digunakan kembali, dan konservasi sumber daya air. Investasi dalam infrastruktur yang ramah lingkungan dan edukasi masyarakat tentang pentingnya penghematan air juga harus menjadi prioritas.

#### 2. Kebijakan Transportasi yang Tidak Terintegrasi

Kesalahan lain di Sydney adalah kebijakan transportasi yang tidak terintegrasi dengan baik. Meskipun Sydney memiliki jaringan transportasi umum yang luas, tidak adanya koordinasi antara moda transportasi yang berbeda menyebabkan kebingungan dan mendorong masyarakat untuk lebih memilih kendaraan pribadi. Hal ini berujung pada kemacetan dan meningkatkan polusi.

Jakarta, yang sudah terkenal dengan kemacetan parah, seharusnya belajar dari pengalaman Sydney. Mengembangkan sistem transportasi umum yang terintegrasi, seperti bus rapid transit (BRT), kereta, dan angkutan umum lainnya, serta memastikan aksesibilitasnya bagi seluruh lapisan masyarakat, menjadi langkah penting untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.

#### 3. Pelayanan Kesehatan yang Tidak Memadai

Pandemi COVID-19 mengungkapkan berbagai kekurangan dalam sistem kesehatan publik di Sydney. Antrian panjang, kurangnya fasilitas, dan ketidakmerataan dalam layanan kesehatan menjadi keluhan utama. Jakarta harus bersiap untuk menghindari masalah serupa dengan memastikan investasi di sektor kesehatan, meningkatkan aksesibilitas layanan, dan memperkuat fasilitas kesehatan di seluruh kota.

Membangun sistem kesehatan yang responsif dan tanggap terhadap kebutuhan masyarakat dapat mengurangi dampak dari krisis kesehatan di masa depan. Selain itu, edukasi masyarakat mengenai kesehatan dan pencegahan penyakit juga harus dijadikan program prioritas.

#### 4. Pengabaian Lingkungan

Sydney juga dikenal karena berbagai proyek pembangunan yang mengabaikan dampaknya terhadap lingkungan. Penebangan hutan kota dan pembangunan di kawasan sensitif ekologis mengakibatkan hilangnya habitat dan mengancam keragaman hayati. Jakarta yang sudah memiliki masalah dengan polusi udara dan penurunan kualitas lingkungan, perlu mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi ekosistemnya.

Penerapan kebijakan berkelanjutan, seperti ruang terbuka hijau dan penanaman pohon, serta sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan, menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan ramah bagi generasi mendatang.

### Kesimpulan

Kesalahan-kesalahan yang terjadi di Sydney memberikan wawasan berharga bagi Jakarta dalam merencanakan dan mengelola keterbatasan kota yang pesat berkembang. Dengan belajar dari pengalaman kota lain dan menerapkan kebijakan yang lebih baik dan terintegrasi, Jakarta dapat menghindari dampak negatif yang serupa. Investasi dalam infrastruktur, kesehatan, transportasi, dan lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat. Dengan kolaborasi yang baik, Jakarta dapat menjadi kota yang lebih baik dan berkelanjutan di masa depan.